Jakarta, CNBC Indonesia – Pergerakan mata uang rupiah bakal dipengaruhi banyak sentimen dari dalam negeri. Mata investor terutama akan tertuju kepada penyampaian Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2025 dan Nota Keuangan.
Melansir dari Refinitiv, rupiah ditutup di harga Rp15.690/US$ merosot hingga 0,1% dari harga closing kemarin (14/8/2024). Pelemahan ini menghantarkan rupiah kembali pada level 15.600-an mematahkan kenaikan nilai rupiah dua hari berturut-turut.
Pelemahan nilai rupiah kali ini didorong oleh surplus perdagangan Indonesia pada Juli 2024 yang mengalami penurunan tajam menjadi US$0,47 miliar, jauh di bawah surplus US$2,39 miliar pada bulan sebelumnya dan menjadi yang terkecil sejak Mei 2023 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pagi hari ini.
Surplus ini jauh di bawah konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 13 lembaga memperkirakan surplus neraca perdagangan pada Juli 2024 akan mencapai US$2,5 miliar.
Pada hari ini, Jumat 916/8/2024) rupiah bakal dipengaruhi banyak sentimen internal terutama dari pidato Jokowi pada RAPBN dan Nota Keuangan.
RAPBN ini menjadi istimewa karena akan dijalankan oleh pemerintahan baru yang dipimpin oleh presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka..
Dimulai dari pidato Presiden Jokowi sebagai pembuka atau pengantar yang akan membeberkan target makro ekonomi mulai dari pertumbuhan, inflasi, nilai tukar rupiah, lifting minyak mentah dan gas, serta harga minyak mentah Indonesia/ICP untuk 2025.
Pidato Nota Keuangan sangat penting karena RAPBN 2025 akan menjadi APBN pertama pemerintahan baru Prabowo subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Masyarakat, pelaku usaha, dan investor akhirnya akan mengetahui arah kebijakan Prabowo-Gibran, mulai dari belanja hingga pendapatan negara.
Berbeda dengan presiden-presiden sebelumnya di mana RAPBN untuk presiden berikutnya biasanya hanya bersifat baseline maka RAPBN 2025 diperkirakan sudah merumuskan kebijakan Prabowo. Pasalnya, tim Prabowo ikut terlibat langsung dalam pembuatan RAPBN 2025.
RAPBN 2025 juga sangat dinanti karena akan menjelaskan arah kebijakan pembiayaan tahun 2025. Pasalnya, selama ini sangat kencang beredar Prabowo akan menargetkan defisit anggaran tinggi sehingga kebutuhan pembiayaan akan bengkak.
RAPBN 2025 diharapkan bisa menggambarkan arah kebijakan penerimaan negara baik dari perpajakan atau non-perpajakan era Prabowo. Menarik ditunggu apakah Prabowo sudah mengisyaratkan pembentukan Badan Penerimaan Negara. RAPBN 2025 juga diharapkan menggambarkan fokus belanja pemerintah ke depan, termasuk soal belanja infrstruktur, kesehatan, hingga makan bergizi gratis.
Pasar juga akan bereaksi terhadap data tenaga kerja Amerika Serikat yang menjadi pertimbangan pengambilan keputusan bank sentral AS The Federal Reserve atau The Fed.
Teknikal Rupiah
Secara teknikal dalam basis waktu per jam, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mulai sideways dari support Rp15.640/US$ sampai resistance Rp16.750/US$.
Support didapatkan dari low candle intraday 20 Maret 2024 sebagai area. yang dicermati jika penguatan berlanjut. Sementara, resistance didapatkan dari garis rata-rata 50 jam sebagai posisi yang diantisipasi jika rupiah masih rawan melemah.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Next Article
Bos BI Tegaskan Rupiah Bakal Menguat ke Depannya!