Jakarta, CNBC Indonesia – PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk. (BEKS) atau Bank Banten mencetak laba bersih sebesar Rp3,56 miliar pada semester I-2024, membalikkan rugi bersih sebesar Rp35,96 miliar di periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan laporan keuangan BEKS yang berakhir 31 Juni 2024, pendapatan bunga tercatat naik tipis 3,96% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 229,72 miliar. Beban bunga ikut naik 20% yoy menjadi Rp76,64 miliar. Dengan demikian pendapatan bunga bersih anjlok 16% yoy menjadi Rp82,64 miliar.
Selain itu, Bank Banten mencatatkan kerugian dari penurunan nilai wajar aset kerugian sebesar Rp14,58 miliar, berbalik dari keuntungan tahun lalu sebesar Rp905 juta. Pendapatan komisi/provisi/fee dan administrasi juga merosot 25% yoy menjadi Rp17,83 miliar pada paruh pertama tahun ini.
Sementara itu, pendapatan lainnya tercatat tumbuh menjulang atau 4.074% yoy menjadi Rp323,02 miliar pada semester I-2024 dari sebelumnya hanya Rp7,73 miliar.
Bank Banten berhasil menurunkan sejumlah beban operasional di semester I-2024. Seperti beban tenaga kerja menjadi Rp56,72 miliar dari setahun sebelumnya Rp58,9 miliar, beban promosi menjadi Rp2,07 miliar dari sebelumnya Rp3,62 miliar. Kemudian beban lainnya turun menjadi Rp47,09 miliar dari sebelumnya Rp129,10 miliar.
Lantas, BEKS berhasil membukukan laba operasional bersih sebesar Rp30,85 miliar pada enam bulan pertama tahun ini, berbalik dari rugi sebesar Rp30.59 miliar setahun sebelumnya.
Pada fungsi intermediasi, Bank Banten tercatat telah menyalurkan kredit sebesar Rp3,63 triliun, menyusut 0,32% dari sebesar Rp3,64 triliun pada Juni 2023.
Seiring dengan pertumbuhan kredit tersebut, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross Bank Banten terkerek menjadi 9,76% dari sebelumnya 9,59%, dan NPL net naik jadi 1,7% dari setahun sebelumnya 1,42%.
Pada pendanaan, DPK tercatat sebesar Rp4,63 triliun per Juni 2024, tumbuh tipis 4,17% yoy dari Rp4,45 triliun tahun lalu.
Bank Banten pun belum optimal dalam menjalankan fungsi intermediasinya, tercermin dari rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) yang menurun jadi 78,40% pada semester I-2024, dari sebelumnya 81,96%.
Next Article
Tekan Beban, Bank Banten (BEKS) Balik Rugi Jadi Laba Rp2,06 M