Ternyata Ada Masalah di Bantuan Beras Jokowi, Ini Penjelasan Bos Bulog

Jakarta, CNBC Indonesia – Penyaluran bantuan pangan belum tersalurkan kepada sekitar 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Hal ini terjadi karena verifikasi data Perum Bulog belum beres 100%, melainkan baru berjalan sebagian. Direktur Utama Bulog Bayu Krisnamurthi menyebut verifikasi data saat ini terus berlangsung.

“Jadi setiap awal tahun selalu ada proses verifikasi untuk bisa mendapatkan updating situasi warga yang paling membutuhkan. Kalau tahun lalu bantuan pangan dimulai Maret-April jadi ada waktu, jadi ngga terasa. Kalau sekarang Januari pas verifikasi kita langsung disalurkan, jadi di situ aja. Moga 1-2 minggu beres,” katanya di kantor Kemenko Perekonomian, Senin (29/1/2024).

“Dari data masih kurang lebih 50% dari kabupaten-kota yang terverifikasi, progresnya cepat. Moga minggu ini, paling lama minggu depan,” sebut Bayu.

Ia menyanggah jika masyarakat penerima manfaat yang belum terverifikasi tidak akan menerima bantuan. 

“Belum, setelah tervirifikasi, Pemda setuju dengan angka kemudian baru kita salurkan. Bulog hanya menyalurkan, yang punya data penerima manfaat pemda. Januari-Februari-Maret tetep menerima, mungkin belum, tapi sisanya pasti ada,” sebut Bayu.

Seperti diketahui, bantuan beras 10 kg pertama kali diluncurkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada bulan Maret 2023 lampau. Sebagai salah satu upaya menekan laju kenaikan harga beras yang terus melonjak sejak Agustus 2022 silam.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Bansos Beras Jokowi Meluncur, Erick Thohir Lakukan Ini


(dce) 

Updated: Januari 29, 2024 — 9:23 am

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *